Bagi masyarakat Papua, Desember mungkin menjadi bulan
yang agak sedikit spesial, yaitu bulan dimana Hari Raya Natal diperingati, dan juga untuk sebagian lainnya yang memperingati Hari Ulang Tahun Papua Merdeka pada 1 Desember. Peringatan yang disebutkan terakhir inilah yang seringkali
menimbulkan sedikit ketegangan dan kekhawatiran, terutama untuk sektor keamanan, karena umumnya, ditanggal itulah Bendera Bintang Kejora dikibarkan.
Akan tetapi, kekhawatiran
itu dari tahun ke tahun agak mereda karena pengibaran bendera sebagai simbol perlawanan
dari Papua Merdeka sudah tidak dilakukan lagi. Selain itu momen Advent Natal,
yaitu sebuah masa memasuki natal yang dikalangan Kristen termasuk dihormati
seperti melakukan doa dan puasa, sedikit banyak ikut meredakan ketegangan tersebut.
Kapolda Papua Irjen Paulus
Waterpauw mengatakan bahwa saat ini kepolisian tidak lagi melakukan pengamanan
khusus pada 1 Desember ini. Bahkan bagi para masyarakat yang masih memperingati
HUT Papua Merdeka tersebut dengan mengadakan doa bersama, pihaknya menjamin bahwa tidak akan ada gangguan.
"Kami tak ada siaga
satu atau apapun sebutannya. Semua berjalan normal dan masyarakat menjalankan aktivitasnya
seperti biasanya. Silahkan berdoa (Doa bersama peringatan HUT Papua Merdeka)
dan kami sepakat tak akan ada yang mengganggu ketertiban umum untuk doa bersama
ini," ujar Paulus, dilansir liputan6, Kamis (1/12/2016).
Momen dan suasana Natal akan
menjadi damai jika masyarakat dan pemerintah sendiri yang bersinergi untuk
mengusahakan segala sesuatunya berjalan dengan baik tanpa adanya gesekan.